Kegiatan Tafakur kali ini memberikan kesempatan kepada murid laki-laki dan murid perempuan untuk memberikan ceramah agama dihadapan rekan-rekannya. Melalui ceramah singkat ini, diharapkan murid-murid mau berlatih berbicara dihadapan orang banyak, juga sebagai bekal nantinya setelah lulus dari sekolah dan kembali menjadi warga masyarakat. Semoga melalui pembiasaan ini, murid-murid dapat memanfaatkan kesempatan yang mereka temukan di bangku sekolah.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Pertama kita ucapkan syukur atas kehadirat Allah SWT karena nikmat dan karunia-Nya kita semua bisa berkumpul disini. Tidak lupa kita panjatkan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Semua hadirin yang dimuliakan Allah rukun iman yang ke 5 yaitu beriman kepada hari kiamat. Mengimani hari akhir adalah kewajiban semua umat muslim. Dengan meyakini adanya hari akhir, akan membuat kita semua sebagai umat muslim mempersiapkan diri berlomba-lomba berbuat kebaikan untuk mendapat pahala sebagai bekal di akhirat. Setelah hari akhir tiba, manusia akan menuju ke kehidupan kekal yaitu akhirat. Saat hari akhir, semua alam semesta akan hancur tidak ada sisa. Hal ini sudah tertulis dalam Alquran surat Al-Qariah yang menjelaskan pada hari kiamat gunung akan beterbangan seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Tidak ada manusia yang ingin berjumpa dengan hari akhir. Namun hari akhir tidak ada seseorang yang tahu, hanya Allah yang tau. Maka dari itu kita wajib mempersiapkan diri. Hadirin yang di rahmati Allah, demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan. Bila ada kurang mohon dimaafkan. Wabilahitaufik Walhidayah, Wassalamualaikum Wr.Wb | Assalamualaikum wr.wb. Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah hirabbil’alamin, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt karena atas rahmat-Nya lah kita bisa berkumpul dalam keadaan sehat walafiat tanpa kurang suatu apapun. Shalawat dan salam juga tercurahkan untuk baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya menuju zaman terang benderang. Pada kesempatan ini, izinkanlah saya menyampaikan ceramah tentang memanfaatkan peluang kebaikan. Pernahkah Saudara mendapati orang yang kesulitan dan tergerak hatinya untuk segera menolong? Saudara ingin sekali membantunya dengan membeli beberapa eksemplar koran, tetapi menunda berhenti karena terburu-buru ke tempat tujuan. Saudara ingin kembali menemui tukang koran tadi saat kembali dari tempat yang dituju. Sayangnya, tukang koran sudah tidak ada karena hujan turun deras sekali. Apakah perasaan Anda menyesal? Ataukah biasa saja? Jika saudara tadi menyempatkan membeli satu koran saja, mungkin Saudara sudah bisa membantu perekonomian sang tukang koran. Sayangnya, saudara memutuskan untuk menunda dan justru kehilangan momen untuk menolongnya. Kesempatan berbuat baik biasanya tidak datang dua kali. Jadi, sebaiknya kita langsung melakukan setiap kebaikan yang terbesit di dalam hati atau pikiran selagi kita mampu. Kerjakan dengan baik setiap peluang kebaikan yang datang. Bisa jadi Allah SWT. lebih percaya pada kita yang akan melakukannya dibandingkan orang lain. Kita juga tidak pernah tahu hal-hal baik apa saja yang menanti di belakangnya. Dengan analogi membeli koran di dari penjualnya di lampu merah, bisa jadi kita sedang membantunya untuk tidak melakukan kejahatan seperti mencuri karena tukang koran mampu membeli makanan. Bisa jadi kita membantu keluarga tukang koran untuk menyekolahkan anak-anaknya, sehingga mereka tidak dikeluarkan. Jangan remehkan kebaikan hati sekecil apapun. Justru kita perlu segera mewujudkannya dengan tindakan sambil mengharapkan ridha Allah SWT. Demikian ceramah singkat tentang memanfaatkan peluang kebaikan. Semoga apa yang saya sampaikan dapat memberikan manfaat bagi jamaah sekalian dan dapat menuntun kita semua menjadi pribadi yang lebih baik ke arah kebaikan. Mohon maaf jika ada salah kata dalam penyampaian atau kesalahan saat memilih kata sehingga melukai hati. Sebab, kesempurnaan hanya milik Allah Swt semata. Akhir kata, wassalamualaikum wr.wb. |